Minggu, 03 Januari 2016


Ada dan banyak sekarang kaum intelektualisme yang menjadi mansyur-mansyur politik  alias kacung-kacung parpol.

Hanya mementingkan golongannya.

Sok berteriak mengatasnamakan rakyat, berteriak menyampaikan aspirasi rakyat, berteriak membela rakyat, berpanas-panasan berbicara soal rakyat kecil, berteriak mengkritik tentang kepemerintahan.

Padahal tidak!
Mereka berteriak untuk parpol, untuk kepentingan pribadi, persaingan politik, perebutan kekuasaan!

Mereka tak sadar menjadi kacung-kiacung politik itu sendiri, dengan diiming-imingi uang dan kehidupan yang layak, mereka mau melakukan itu.

Penjilat?
Komunis?
Apalah itu,

Kaum bodoh!

Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar