Ada dan banyak sekarang kaum intelektualisme yang menjadi mansyur-mansyur politik alias kacung-kacung parpol.
Hanya mementingkan golongannya.
Sok berteriak mengatasnamakan rakyat, berteriak menyampaikan aspirasi rakyat, berteriak membela rakyat, berpanas-panasan berbicara soal rakyat kecil, berteriak mengkritik tentang kepemerintahan.
Padahal tidak!
Mereka berteriak untuk parpol, untuk kepentingan pribadi, persaingan politik, perebutan kekuasaan!
Mereka tak sadar menjadi kacung-kiacung politik itu sendiri, dengan diiming-imingi uang dan kehidupan yang layak, mereka mau melakukan itu.
Penjilat?
Komunis?
Apalah itu,
Kaum bodoh!
0 komentar:
Posting Komentar